Friday 13 September 2013

Bila Benar Kudungga adalah Penduduk Pribumi, Bagaimana Agama Hindu dapat Masuk ke Kerajaan Kutai?

PERTANYAAN

1. Bila benar Kudungga adalah penduduk pribumi, bagaimana agama Hindu dapat masuk ke kerajaan Kutai?

2. Hubungkanlah jawabanmu dengan teori tentang proses masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia.

JAWABAN

Menurut pandangan saya tentang masuknya agama Hindu ke kerajaan Kutai tidak lepas dari para Brahmana yang ingin menyebarkan agama Hindu di Indonesia. Tetapi ajaran agama Hindu tersebut tidak semua orang bias mempelajarinya. Karena ajaran-ajaran yang dibawa para Brahmana sangat tinggi. Oleh karena itu, hanya golongan-golongan tertentu yang bias mempelajarinya.

Pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan pertama, Brahmana diangkat sebagai Parohita (penasihat raja), sekaligus sebagai pemimpin upacara-upacara adat dalam kerajaan. Seperti penobatan atau pengangkatan pengurus kerajaan, upacara pemakaman, dan lain-lain. Karena para Brahmana dipercayai mempunyai charisma (kesaktian). Kepercayaan ini juga dianut oleh Hinduisme dari India. Ini menimbulkan pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat. Jadi kerajaan Kutai secara langsung dipengaruhi oleh agama Hindu.

Untuk memperkuat pendapat atau pandangan saya dalam masuknya agama Hindu-Budha ke Indoneisa (kerajaan Kutai), saya akan mengambil teori Kolonialisasi dalam hipotesis teori Brahmana. Teori kolonialisasi ini berusaha menjelaskan proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dengan menekankan peran aktif dari orang-orang India dalam menyebarkan pengaruhnya di Indonesia. Berdasarkan teori ini, orang Indonesia sendiri sangat pasif, artinya  mereka hanya menjadi objek penerima pengaruh kebudayaan India tersebut. Selanjutnya saya akan menambah teori ini dalam hipotesis teori Brahmana yang dalam penjelasannya yaitu:

Penyebar Hinduisme menurut teori ini adalah para Brahmana. Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Dia menolak teori pedagang. Sebab pedagang tidak ahli dalam Hinduisme. Sedang ilmu yang disebarkan termasuk tinggi. Ilmu tersebut dikuasai oleh Brahmana. Tetapi peranan mendatangkan Brahmana ada pada kepala suku di Indonesia, untuk mendatangkan Abhiseka (penobatan). Secara Hindu hingga kepala suku menjadi maharaja. Ini dengan konsekuensi Brahmana itu dikeluarkan dari India, sebab ada larangan meninggalkan tanah air. Hal ini menjadi kelemahan teori ini. Brahmana tersebut menjadi penasihat raja. Hal purohita ini juga terjadi di Gangga. Kita melihat pengaruh agama pada masyarakat besar sekali. Ini dalam masyarakat akan menimbulkan kepercayaan charisma (sakti). Brahmana dianggap mempunyai kharisma. Karena sebab itu saya mengambil teori ini untuk menggabungkan pendapat atau gambaran dari saya mengenai pertanyaan tentang masyarakat agama Hindu ke kerajaan Kutai di Indonesia.

Tugas Mandiri 1 - Sejarah Program IPS SMAN 1 Masbagik

PERTANYAAN

1. Sebutkan berbagai bentuk bangunan yang menjadi bukti arkeologis pengaruh tradisi Hindu-Budha dan jelaskan bangunan tersebut.
2. Jelaskan dan sebutkan bagian-bagian candi.
3. Sebutkan pengaruh bangsa India terhadap Indonesia di bidang social.
4. Jelaskan fungsi kasta bagi masyarakat Indonesia.
5. Jelaskan perbedaaan langgam candi Jawa Tengah dangan langgam candi Jawa Timur.

JAWABAN

1. Bukti Arkeologis

Munculnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia sangatlah besar dan dapat dilihat melalui beberapa hal sebagai berikut.
Seni Bangunan
Seni bangunan yang menjadi bukti berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia pada bangunan candi. Candi Hindu maupun Budha di Indonesia pada dasarnya merupakan perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan budaya India. Dasar bangunan candi merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia dari zaman megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak. Punden berundak-undak itu mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga menjadi wujud sebuah candi, seperti Candi Borobudur.

Bukti Arkeologis dari Pengaruh Tradisi Hindu-Budha

Apabila ditelusuri bukti-bukti arkeologis pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia, terdapat berbagai jenis dan bentuk benda-benda hasil budaya masyarakatnya. Bukti-bukti tersebut diantaranya candi, patung dewa, prasasti, dan lain-lain. Ada perbedaan fungsi dari pengertian candi yang mendapat pengaruh kebudayaan Hindudengan kebudayaan Budha. Pembuatan candi pada masa pengaruh Hindu diperuntukan sebagai makam dari orang-orang terkemuka atau para raja yang wafat. Misalnya Candi Singosari dan Candi Prambanan. Sedangkan dalam budaya Budha, candi merupakan tempat pemujaan kepada Tuhan Yang Mahaesa melalui Sang Budha Gautama. Misalnya, candi Borobudur dan Candi Muara Takus. Selain candi, mpeninggalan pengaruh kebudayaan Hindu-Budha yang terkenal adalah patung-patung dewa. Dalam agama Hindu pembuatan patung dewa disesuaikan dengan manifestasinya, contohnya patung Dewa Siwa sebagai Mahadewa. Sedangkan dalam agama Budha dibuatkan patung Sang Budha dalam berbagai bentuk perwujudannya. Contohnya, patung Budha sebagai Wairocana. Sedangkan Peninggalan lainnya seperti prasati-prasasti atau tulisan di batu, misalnya Prasasti Ciaruteun peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Merupakan cap telapak kaki pada batu melambangkan kekuasaan raja Purnawarman atas daerah itu.

2. Bagian-bagian Candi

Pembangunan candi selalu berdasarkan filosofi kuno, yakni dunia bawah, dunia tengah, dan dunia atas. Karena itu candi terdiri atas tiga bagian, yakni kaki (melambangkan alam bawah, tempat manusia biasa), tubuh atau badan (melambangkan alam antara, tempat manusia meninggalkan keduniawiannya), dan atap (melambangkan alam atas, tempat para dewa).
Bagian kaki candi memiliki beberapa komponen, yakni lapik, pelipit bawah, batang, bingkai, dan pelipit atas. Tubuh candi terdiri atas pelipit bawah, bingkai, dan pelit atas. Atap candi meliputi pelipit, tingkat atap, dan puncak atap.
Bagian-bagain Dari Bangunan Candi
Candi dalam agama Buddha umumnya berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada Buddha. Adapun fungsi umumnya berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada Buddha. Adapun fungsi candi dalam agama Hindu adalam tempat penyimpanan abu jenasah (peripih), tepat pemujaan para dewa juga makam raja. 
Bangunan candi umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu:
   
     1) Bhurloka
adalah bagian kaki candi yang melambangkan dunia fauna.

     2) Bhuvarloka
adalah bagian badan candi yang melambangkan dunia pembersihan atau pemurnian.

     3) Svarloka
yang melambangkan dunia para dewa.

Menurut mitologi hindu, Svarloka terdiri atas 27 khayangan atau surga. Dua puluh svarloka berada di atas bumi dan tujuh lainnya di kaki gunung Semeru.

3. Pengaruh India di Indonesia dalam Bidang Sosial

Pengaruh Hindu Budha di Indonesia

Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Budha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan.
Tersebarnya agama dan kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia berpengaruh luas dalam kehidupan masyarakat Indonesia diantaranya dalam bidang Kepercayaan Bangsa Indonesia mulai menganut Hindu dan Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan aslinya seperti pemujaan terhadap nenek moyang

     1) Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahan dalam tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnya dalam masyarakat Hindu di perkenalkan adanya sistem kasta.

     2) Ekonomi 
Dalam bidang ekonomi tidak begitu besar pengaruh dan perubahannya karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktifitas perekonomianmelalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.

     3) Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha terlihat darihasil-hasil kebudayaan seperti bangunan candi, senisastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya Epos Mahabharata dan Epos Ramayana. Pengaruh lainnya adalah tulisan. Kebudayaan Hindu Budha amat berperan memperkenalkan system tulisan di masyarakat Indonesia 

     4) Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat diIndonesia telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistemkepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejakberinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan misalnya dalam hal tata karma, upacara pemujaan dan bentuk tempat peribadatan.

     5) Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang orang india. Dalam system ini kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan 

     6) Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunanpunden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatanbangunan candi.

     7) Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.

     8) Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesiamembawa kemajuan besar dalam bidang sastra.Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalahkitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untukmenghasilkan karya sendiri. 

Karya-karya sastrayang muncul di Indonesia adalah :
     a. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,
     b. Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan
     c. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.

Pengaruh India di Indonesia

India masuk ke Indonesia sangat membawa pengaruh luar biasa, terutama di sektor ekonomi, polik, budaya dan agama. Dan efek yang terasa sampai sekarang yang di bawa india adalah dari sektor keagamaan. Hal itu dikarenakanAgama Hindu dan Budha tokoh penyebarnya dari India.
India lebih dahulu membangun hubungan dagang ke Cina, sehingga dari faktor Ekonomi India masih kalah duluan dari India. Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
     1) Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,
     2) Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar.
     3) Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan.
     4) Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

4. Fungsi Kasta bagi Masyarakat Indonesia

     1) Brahmana
Brahmana merupakan golongan pendeta dan rohaniwan dalam suatu masyarakat, sehingga golongan tersebut merupakan golongan yang paling dihormati. Dalam ajaran Warna, Seseorang dikatakan menyandang gelar Brahmana karena keahliannya dalam bidang pengetahuan keagamaan. Jadi, status sebagai Brahmana tidak dapat diperoleh sejak lahir. Status Brahmana diperoleh dengan menekuni ajaran agama sampai seseorang layak dan diakui sebagai rohaniwan.

     2) Ksatriya
Ksatriya merupakan golongan para bangsawan yang menekuni bidang pemerintahan atau administrasi negara. Ksatriya juga merupakan golongan para kesatria ataupun para Raja yang ahli dalam bidang militer dan mahir menggunakan senjata. Kewajiban golongan Ksatriya adalah melindungi golongan Brahmana, Waisya, dan Sudra. Apabila golongan Ksatriya melakukan kewajibannya dengan baik, maka mereka mendapat balas jasa secara tidak langsung dari golongan Brāhmana, Waisya, dan Sudra.

     3) Waisya
Waisya merupakan golongan para pedagang, petani, nelayan, dan profesi lainnya yang termasuk bidang perniagaan atau pekerjaan yang menangani segala sesuatu yang bersifat material, seperti misalnya makanan, pakaian, harta benda, dan sebagainya. Kewajiban mereka adalah memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) golongan Brahmana, Ksatriya, dan Sudra.

     4) Sudra
Sudra merupakan golongan para pelayan yang membantu golongan Brāhmana, Kshatriya, dan Waisya agar pekerjaan mereka dapat terpenuhi. Dalam filsafat Hindu, tanpa adanya golongan Sudra, maka kewajiban ketiga kasta tidak dapat terwujud. Jadi dengan adanya golongan Sudra, maka ketiga kasta dapat melaksanakan kewajibannya secara seimbang dan saling memberikan kontribusi.

5. Perbedaaan langgam candi Jawa Tengah dangan langgam candi Jawa Timur.

Ditinjau dari cara pengelompokannya, candi-candi di Indonesia terbagi atas tiga langgam.
1) Langgam Jawa Tengah Utara, contohnya Candi Gunungwukir, Badut, Dieng, dan Gedongsongo.
2) Langgam Jawa Tengah Selatan, contohnya Candi Kalasan, Sari, Borobudur, Mendut, dan Sewu.
3) Langgam Jawa Timur, termasuk candi-candi di Bali, Sumatera, dan Kalimantan, contohnya Candi Kidal, Muara Takus, dan Gunung Tua.

Ditilik dari corak dan bentuknya, candi Jawa Tengah Utara mirip dengan candi Jawa Tengah Selatan. Hanya candi di bagian selatan lebih mewah dan lebih megah dalam bentuk dan hiasan dibandingkan candi di bagian utara. Perbedaan yang nyata terdapat pada candi-candi langgam Jawa Tengah dengan langgam Jawa Timur.
1) Langgam Jawa Tengah: berbentuk tambun, atapnya berundak-undak, menghadap ke timur, dan berbahan batu andesit.
2) Langgam Jawa Timur: berbentuk ramping, atapnya merupakan perpaduan tingkatan, menghadap ke barat, dan berbahan batu bata.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com